Beranda > Browser, Internet, Teknologi > Pengenalan Wajah di Facebook Perlu Diwaspadai

Pengenalan Wajah di Facebook Perlu Diwaspadai

Teknologi Pengenalan Wajah Facebook Diwaspadai

 

San Francisco (ANTARA News) – Jaksa agung Connecticut sangat memprihatinkan penerapan teknologi pengenalan wajah yang digunakan Facebook untuk mengenali pengguna dan sudah meminta bertemu dengan pejabat Facebook untuk mendiskusikan cara untuk menepis kekhawatiran itu.

Jaksa Agung George Jepsen mengatakan dalam surat kepada Facebook awal minggu ini bahwa jejaring sosial nomor 1 dunia itu tampak mengabaikan privasi konsumen dengan menganalisis wajah-wajah dalam foto-foto yang dipasang dan membuat katalog pengenalan.

“Konsumen harus waspada bahwa gambar digital wajah mereka digabungkan dengan teknologi Facebook untuk informasi pribadi dalam profil Facebook mereka,” tulis Jepsen dalam surat yang dirilis kantornya, Kamis waktu AS.

“Potensi penggunaan teknologi pengenalan wajah dalam skala ini masih belum jelas tetapi mesti diperhatikan,” kata surat itu.

Surat itu disampaikan menyusul penyebaran luas teknologi “Tag Suggestions”, yang memindai foto-foto yang diunggah para pengguna, dengan membandingkan wajah pada foto-foto dengan foto-foto yang diunggah sebelumnya untuk melihat kecocokan wajah orang dengan yang di fotonya.

Bila ditemukan kesesuaian, Facebook memberi lampu hijau kepada orang untuk mengunggah foto dan mengundang mereka untuk men- tag” atau mengenalkan orang dalam foto tersebut.

Facebook, yang Desember lalu mengumumkan bahwa mereka berencana memperkenalkan layanan itu di Amerika Serikat, minggu lalu mengatakan bahwa fitur itu tersedia di banyak negara.

Kesenjangan antara notifikasi teknologi yang lebar dengan tekonologi pengenalan otomatis Facebook dalam seting penggunanya, telah meningkatkan keprihatinan di kalangan para pembela privasi yang mengatakan seharusnya itu terserah kepada pengguna.

Minggu lalu, sekelompok organisasi pembela privasi mengajukan keluhan kepada Komisi Dagang Pemerintah AS dengan meminta diadakannya penyelidikan,

Facebook yang memiliki lebih dari 500 juta pengguna, tidak tersedia untuk dimintai komentarnya mengenai hal ini.

Perusahaan jejaring soail itu sudah mengatakan bahwa saran pen-“tag”-an foto secara otomatis itu hanya saat foto-foto baru ditambahkan, teman-teman baru iusulkan dan ketika pengguna ingin mendeaktifkan fitur seting pribadi mereka.

Dalam surat itu, Jepsen mengatakan bahwa “perubahan yang cukup sederhana” sudah cukup mengatasi keprihatinan soal privasi, seperti meminta para pengguna “memilih” pengenalan wajah dan meningkatkan notifikasi saat para pengguna foto dianalisis dan dikenali.

  1. Belum ada komentar.
  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar