Arsip

Posts Tagged ‘Android’

Ponsel Android Tag Heuer

TAG Heuer Rilis Ponsel Android Rp58 Juta

Ponsel ini didesain berlapiskan bahan titanium, emas 18 karat, serta kulit aligator.

Pembuat arloji asal Swiss TAG Heuer mulai merambah pasar ponsel cerdas dengan menawarkan dua model ponsel Android teranyarnya. Seperti dikutip dari situs PCWorld, TAG Heuer merilis ponsel bertajuk Link.

Ponsel berlayar LCD TFT 3,5 inci itu akan menjalankan sistem operasi Android 2.2 dengan kapasitas penyimpanan internal 256 MB dan kartu memory 8 GB. Link membesut kamera digital 5 megapiksel memiliki talk time sepanjang enam jam, serta memiliki waktu siaga hingga dua pekan.

Dari sisi fiturnya, Link ini memang tak begitu istimewa. Namun Link dikemas dengan bahan-bahan yang sangat premium.

 

Ponsel ini didesain berlapiskan bahan titanium, emas 18-karat, serta kulit aligator, atau kulit sapi. Jangan heran bila kemudian ponsel ini dijual dengan kisaran harga US$6.800 atau sekitar Rp58 juta.

 

Sebenarnya ini bukan kali pertama TAG Heuer merilis ponsel. Pada 2008, TAG Heuer juga sempat mengeluarkan sebuah ponsel berfitur bernama TAG Heuer Meridiist. Saat itu Meridiist dijual seharga US$5.000 atau sekitar Rp42 juta.

Nantinya, ponsel Link akan hadir dalam dua versi, yakni versi CDMA maupun GSM. Menurut stitus ZDNet, Tag Heuer Link akan  bisa dibeli mulai Juli mendatang.

 

• VIVAnews

Telekomunikasi ancam perbankan

Telekomunikasi Ancam Dunia Perbankan

 

Saat menjadi pembicara dalam sebuah seminar di Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis 23 Juni 2011, Gatot Suwondo, Direktur Utama bank BNI mengharapkan adanya aturan main yang jelas untuk mengenai e-money.

”Yang kita harapkan adalah, segala sesuatu serahkan pada ahlinya,” kata Gatot. “Telekomunikasi itu ahlinya operator, kalau untuk uang serahkan kepada bank,” ucapnya.

Sementara itu, Sigit Pramono, Ketua Perbanas menyebutkan, harus ada regulator di kedua belah pihak yakni di pihak telekomunikasi dan bank.

”Jadi, ada pelaksana regulator di masing-masing pihak. Bank perannya apa, tanggung jawabnya apa, haknya apa. Lalu di telekomunikasi juga harus jelas. Perannya apa, tanggung jawabnya apa dan haknya apa,” ucap Sigit.

Menurut Sigit, semua harus diatur agar tidak tumpang tindih. “Dari sisi nasabah juga ditekankan untuk menjalankan kewajibannya,” ucar Sigit.

Namun demikian, sigit mengatakan, kedepan ini kita memang tidak dapat menghindari penggunaan transaksi nir tunai atau flash cash akan dominan.

“Apalagi transaksi yang sifatnya kecil seperti belanja kecil-kecilan, bayar parkir, bayar kereta api,” ucap Sigit. “Memang pada akhirnya orang tidak akan menggunakan uang tunai,” ucapnya.

Tetapi, kata Sigit, permasalahannya bukan pada persoalan nilai per  transaksi, tetapi pengalihannya.

“Jika penggunanya ada puluhan juta, nilai uangnya juga besar sehingga akan ada kemungkinan ada potensi meningkatnya permintaan pengguna,” kata Sigit. “Makanya dua hal ini harus diatur. Ekstensinya ke depan, disputenya, dan hukumnya ke depan,” ucapnya.

Sebelum ini, Bank Indonesia (BI) menyatakan, di awal tahun ini pengguna uang elektronik atau e-money meningkat cukup signifikan. BI mencatat, pengguna e-money hingga kuartal I 2011 mencapai 9,4 juta orang atau meningkat 1,5 juta orang dibandingkan akhir 2010 yang hanya sebanyak 7,9 juta orang.

“BI juga mencatat jumlah transaksi pada kuartal I 2011 mencapai 8,3 juta transaksi dengan nominal sebesar Rp176,56 miliar,” kata Budi Rochadi, Deputi Gubernur BI Bidang Sistem Pembayaran dan Peredaran Uang.

Meskipun baru hadir pada April 2007, kata Budi, dalam Data Perkembangan Transaksi Sistem Pembayaran Edisi Mei 2011, jumlah uang elektronik telah mencapai sekitar 9,4 juta kartu pada kuartal I tahun ini.

• VIVAnews

Android Murah Anak Muda

Smartphone Android Murah buat Anak Muda

 

Harga smartphone berbasis Android makin terjangkau dan dapat diperoleh dengan harga di bawah Rp 2 juta. Galaxy Mini, produk terbaru yang dikeluarkan Samsung, produsen ponsel asal Korea Selatan tersebut, misalnya, hanya dibanderol Rp 1,6 juta.

Meski murah, fiturnya tak kalah canggih. Bahkan, sistem operasi yang digunakan sudah Android 2.2 Froyo dan didukung prosesor berkecepatan 600 MHz. Smartphone mini dengan layar sentuh berukuran 3,14 inci ini menyediakan memori internal 160 MB, kamera 3 megapiksel, radio FM, bluetooth, GPS, konektivitas 3G yang sudah mendukung HSDPA, slot microSD berkapasitas hingga 32 GB, dan Wi-Fi.

Dalam penjualannya di Indonesia, samsung menggandeng Telkomsel dalam paket bundling. Paket smartphone Samsung seri S5570 itu dalam paket penjualannya dilengkapi perdana simPATI dengan harga tepatnya Rp 1.599.000. Telkomsel sendiri telah menyediakan layanan akses internet unlimited mulai seharga Rp 50.000 perbulan yang bisa digunakan untuk browsing, email, chatting, dan social networking.

“Harapan kami, paket Samsung Galaxy Mini Telkomsel membuat masyarakat lebih mengenal layanan berbasis Android. Dengan mengeksplorasi secara bertahap, dapat merasakan pengalaman menggunakan berbagai aplikasi menarik Android di smartphone ini,” kata VP Channel Management Telkomsel Gideon Edie Purnomo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Produk ini ditujukan bagi kalangan muda. Yoo-young Kim, Managing Director PT Samsung Electronics Indonesia, menyatakan, Samsung mulai melihat perkembangan smartphone dengan basis Android tidak hanya di kalangan profesional, melainkan juga bagi anak muda. Menurutnya, anak muda merupakan pasar yang sangat sesuai untuk Android karena mereka selalu memiliki semangat ingin memiliki pengalaman baru.

“Melalui Samsung Galaxy Mini dengan sistem operasi Android Froyo, anak muda dapat menikmati pengalaman menyenangkan dengan berbagai macam aplikasi dan social hub yang telah terintegrasi sehingga memungkinkan mereka memilih cara berhubungan dengan sahabat dan keluarga,” papar Yoo-young Kim.

Samsung Galaxy Mini ini tersedia di 50 gerai ponsel berlogo Samsung di Jakarta, Bandung, Medan, Pekanbaru, Padang, Palembang, Bandar Lampung, Batam, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Kendari, Palu, dan Manado. kompas

Evolusi Ponsel

70 Tahun Evolusi Ponsel
Motorola membuat telepon portabel DYNATAC sebagai ponsel pribadi pertama di dunia.

Ponsel kini seperti telah menjadi gadget wajib setiap orang. Perhatikan saja orang yang Anda jumpai di jalan. Kemungkinan besar sebatang ponsel menyelip di saku celana atau kemeja mereka.Namun tahukah Anda bahwa perjalanan ponsel telah menempuh proses evolusi selama 70 tahun? Situs WonderHow Tomengabadikan perjalanan evolusi ponsel itu.1. SCR-194 (1938)

From Backpack Transceiver to Smartphone: A Visual History of the Mobile Phone

Alat komunasi ini adalah ‘mbahnya’ ponsel. SCR-194 dan SCR-195 adalah radio AM portabel pertama di dunia. Ia dibuat oleh US ARMY Signal Corps Engineering Laboratories di Fort Monmouth, New Jersey. Alat yang dipandang sebagai walkie talkie pertama itu bobotnya sekitar 11 kg dan berdaya jangkau 8 km.

2. SCR-300 (1940)

From Backpack Transceiver to Smartphone: A Visual History of the Mobile Phone

Alat ini adalah pengganti SCR-195. Dikembangkan oleh Motorola, SCR-300 merupakan radio FM portabel yang digunakan oleh pasukan sekutu pada perang dunia II. Bobotnya antara 14-17 kg, dengan radius jangkauan 4,8 km.

3. SCR-536 (1942)

From Backpack Transceiver to Smartphone: A Visual History of the Mobile Phone

Motorola memproduksi ‘handie talkie’ ini untuk AS, sebagai pengembangan dari dua alat komunikasi sebelumnya. Dengan menggunakan teknologi radio AM, SCR-536 beratnya jauh lebih ringan, yakni hanya 2,27 kg dengan daya jangkau 1,6 km.

4. MTA (1956)

From Backpack Transceiver to Smartphone: A Visual History of the Mobile Phone

Mobile System A (MTA) ini adalah perangkat komunikasi besutan Ericsson dan digunakan oleh Swedia. Bobotnya 40 kg atau setara dengan bobot 300 unit ponsel iPhone.

5. DYNATAC (1973)

From Backpack Transceiver to Smartphone: A Visual History of the Mobile Phone

Motorola membuat prototipe telepon portabel Dynamic Adaptive Total Area Coverage (DYNATAC) sebagai ponsel pribadi praktis pertama. Di gambar, bekas Wakil Presiden Motorola Martin Cooper tengah menelepon pesaingnya dari Bell Labs, Joel S Engel.

6. DynaTAC (1983)

Sepuluh tahun setelah kemunculan prototipe DynaTAC, Motorola mulai memasarkan ponsel ini ke publik. Dengan bobot seberat 0,9 kg, DYNATAC bekerja di jaringan teknologi AMPS, layanan selular analog generasi pertama di Amerika Utara.

7. MicroTAC (1989)

From Backpack Transceiver to Smartphone: A Visual History of the Mobile Phone

Motorola memperkenalkan MicroTAC yang merupakan desain ponsel flip pertama di dunia. Desain ini mengurangi ukuran ponsel saat tidak digunakan. Dengan ukurannya yang kecil. MicroTAC juga merupakan ponsel saku pertama di dunia.

8. StarTAC (1996)

Melanjutkan lini TAC-nya, Motorola kemudian meluncurkan ponsel clamshell pertama bernama StarTAC yang bisa dilipat seperti cangkang kerang. Menurut Motorola, ponsel ini terinspirasi oleh perangkat komunikasi yang muncul pada film serial Star Trek.

9. Communicator (1997)

From Backpack Transceiver to Smartphone: A Visual History of the Mobile Phone

Nokia 9000 Communicator adalah ponsel yang membawa pengguna memasuki era ponsel pintar atau smartphone. Dengan desain clamshell-nya, ponsel ini yang pertama menyediakan layar LCD serta papan kunci QWERTY yang utuh.

10. Benefon (1999)

Geosentric merupakan vendor ponsel pertama yang membuat ponsel yang terintegrasi dengan perangkat GPS. Tak cuma itu, ponsel bernama Benefon ini tahan cipratan air, menggunakan greyscale, serta menyediakan peta untuk melacak posisi dan pergerakan pengguna.

11. VP-201 (1999)

Di Jepang, Kyocera meluncurkan ponsel VP-201 yang merupakan ponsel pertama yang memiliki kamera terintegrasi.

12. BlackBerry 5810 (2002)

From Backpack Transceiver to Smartphone: A Visual History of the Mobile Phone

RIM meluncurkan perangkat BlackBerry pertama yang terintegrasi dengan ponsel. Ini adalah ponsel yang menyasar pengguna profesional yang membutuhkan layanan email seketika dan penyesuaian skedul. Kelemahannya, perangkat ini tak punya speaker dan mikrofon.

13. iPhone (2007)

Apple iPhone

Steve Jobs mulai mengenalkan Apple iPhone pada 2007, sebuah ponsel pintar revolusioner yang menggunakan layar sentuh sekaligus mengadopsi teknologi 3G.

14. HTC EVO 4G (2010)

From Backpack Transceiver to Smartphone: A Visual History of the Mobile Phone

Ponsel ini adalah ponsel pertama yang mengadopsi standar 4G, dan beroperasi di jaringan WiMAX. Dengan sistem operas Android 2.1, ia merupakan ponsel berlayar sentuh paling besar, kamera 8 MP, perekam video definisi tinggi, keluaran HDMI, fitur Mobile Hotspot, dan antar muka HTC Sense.

• VIVAnews

WhatsApp Nokia Messenger

Sang “Pembunuh” Blackberry Messenger

Tak aneh lagi, chatting atau instant messenger kini menjadi lebih unggul ketimbang layanan SMS ataupun voice. Keunggulannya terletak pada bagaimana aplikasi ini bebas dalam menentukan jumlah teks yang tak dibatasi oleh jumlah karakter dan  juga real time.Secara biaya pun jauh lebih murah ketimbang menggunakan layanan “mengobrol” ataupun SMS.

Blackberry Messenger (BBM) umpamanya, yang belakangan adalah daya tarik utama orang membeli perangkat Blackberry. Lewat fitur ini, pengguna dapat mengungkapkan apa saja yang mereka inginkan, termasuk berbagi suara (voice recorder), foto, ataupun video pendek. Namun, BBM terbatas hanya untuk pengguna Blackberry.

Yahoo Messenger (YM) juga salah satu yang paling disuka. Namun, YM memerlukan akun Yahoo! sebelum menggunakan. YM dapat dilakukan oleh siapa saja dengan ponsel apa pun, termasuk kelas low end.

Hampir kebanyakan aplikasi atau fitur chat memerlukan akses sendiri dengan caranya sendiri. Sebuah developer lalu menelurkan ide dengan berbasiskan nomor telepon seluler sebagai akses untuk melakukan percakapan teks. Developer bernama WhatsApp ini memunculkan ide yang kemudian dinamakan WhatsApp dengan melihat bahwa setiap orang ingin pula saling bercakap-cakap teks tetapi tak dihalangi oleh PIN atau user ID.

Aplikasi chatting WhatsApp dengan cepat diterima oleh pengguna. Hingga sekarang sudah bisa diunduh untuk iPhone, Blackberry, Symbian (Nokia), ataupun Android. Dengan kata lain, Anda sekarang “berbicara” dengan pengguna iPhone, Nokia, atau Android meski memakai Blackberry.

Caranya cukup dengan mengetik http://m.whatsapp.com, lalu pilih platform yang Anda gunakan. Saat ini aplikasi ini masih cuma-cuma. Namun, ada kemungkinan akan berbayar sebesar 1,99 dollar AS per tahun.

WhatsApp dapat melakukan texting saling-silang lantaran menggunakan server yang sama untuk semua platform. Meskipun menggunakan satu nomor ponsel sebagai identitas, tetapi jika Anda mengganti nomor telepon, Anda tak susah mengubahnya. Setelah melakukan instalasi ulang, Anda dapat melakukan pendaftaran ulang dengan nomor baru. Selain itu, jika Anda berkontak dengan teman atau kerabat di luar negeri, biayanya tak sama dengan SMS yang lintas operator. WhatsApp sama dengan menggunakan e-mail atau chat biasa, tarifnya tak melonjak.

Ketika aplikasi ini sudah diaktifkan, secara otomatis daftar di buku telepon Anda, yang pula sudah mengaktifkan WhatsApp-nya, akan segera tampak. Dengan demikian, Anda tak perlu harus meminta nomor telepon layaknya menggunakan BBM. Selain itu, foto profil akan tampil dengan sendirinya menggunakan foto profil pada daftar kontak.

Lantas bagaimana mekanisme pembayaran layanan ini? Tarif yang dikenakan adalah tarif data. Besarnya sesuai dengan yang ditawarkan oleh operator yang Anda pilih. Jadi bukan tarif SMS ataupun voice. Tentu saja lebih terjangkau.

Tampaknya pengguna Blackberry akan menambahkan aplikasi ini jika ingin berkontak dengan pengguna Nokia, iPhone, atau ponsel Android jika sudah begini. JAKARTA, KOMPAS.com