Arsip

Posts Tagged ‘telekomunikasi selular’

AT&T Indonesia

AT&T Indonesia Resmi Beroperasi

 

Resmi sudah AT&T masuk ke bisnis komunikasi data di Indonesia dengan bendera PT AT&T Global Network Services Indonesia (AT&T Indonesia). Izin prinsip penyelenggaraan salah satu layanan bisnis ini sudah mereka dapatkan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika pada akhir Mei 2011.

Perusahaan asal Amerika Serikat ini siap menjajakan beragam produk layanan bisnis ke pasar Indonesia. Stuart Rivers, Direktur Operasi Global AT&T Asia Pasifik, menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup menjanjikan menjadi alasan AT&T memberanikan diri terjun langsung ke bisnis ini.

Namun, pasar yang AT&T bidik adalah perusahaan multinasional yang bercokol di Indonesia. “Jumlahnya semakin banyak,” katanya.

Proses perizinan yang memakan waktu dua tahun ini pun tidak sia-sia. Tercatat ada sekitar 90 perusahaan multinasional yang sudah menyatakan berminat menjadi klien AT&T Indonesia. Sayang, Stuart enggan membeberkan nama-nama klien mereka.

Yang pasti, bisnis sistem komunikasi data ini menunjukkan tren positif. Mereka menghitung, hingga tahun 2015, bisnis ini bakal tumbuh sekitar 20 persen per tahun. kompas.com

Ponsel Android Tag Heuer

TAG Heuer Rilis Ponsel Android Rp58 Juta

Ponsel ini didesain berlapiskan bahan titanium, emas 18 karat, serta kulit aligator.

Pembuat arloji asal Swiss TAG Heuer mulai merambah pasar ponsel cerdas dengan menawarkan dua model ponsel Android teranyarnya. Seperti dikutip dari situs PCWorld, TAG Heuer merilis ponsel bertajuk Link.

Ponsel berlayar LCD TFT 3,5 inci itu akan menjalankan sistem operasi Android 2.2 dengan kapasitas penyimpanan internal 256 MB dan kartu memory 8 GB. Link membesut kamera digital 5 megapiksel memiliki talk time sepanjang enam jam, serta memiliki waktu siaga hingga dua pekan.

Dari sisi fiturnya, Link ini memang tak begitu istimewa. Namun Link dikemas dengan bahan-bahan yang sangat premium.

 

Ponsel ini didesain berlapiskan bahan titanium, emas 18-karat, serta kulit aligator, atau kulit sapi. Jangan heran bila kemudian ponsel ini dijual dengan kisaran harga US$6.800 atau sekitar Rp58 juta.

 

Sebenarnya ini bukan kali pertama TAG Heuer merilis ponsel. Pada 2008, TAG Heuer juga sempat mengeluarkan sebuah ponsel berfitur bernama TAG Heuer Meridiist. Saat itu Meridiist dijual seharga US$5.000 atau sekitar Rp42 juta.

Nantinya, ponsel Link akan hadir dalam dua versi, yakni versi CDMA maupun GSM. Menurut stitus ZDNet, Tag Heuer Link akan  bisa dibeli mulai Juli mendatang.

 

• VIVAnews

Telekomunikasi ancam perbankan

Telekomunikasi Ancam Dunia Perbankan

 

Saat menjadi pembicara dalam sebuah seminar di Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis 23 Juni 2011, Gatot Suwondo, Direktur Utama bank BNI mengharapkan adanya aturan main yang jelas untuk mengenai e-money.

”Yang kita harapkan adalah, segala sesuatu serahkan pada ahlinya,” kata Gatot. “Telekomunikasi itu ahlinya operator, kalau untuk uang serahkan kepada bank,” ucapnya.

Sementara itu, Sigit Pramono, Ketua Perbanas menyebutkan, harus ada regulator di kedua belah pihak yakni di pihak telekomunikasi dan bank.

”Jadi, ada pelaksana regulator di masing-masing pihak. Bank perannya apa, tanggung jawabnya apa, haknya apa. Lalu di telekomunikasi juga harus jelas. Perannya apa, tanggung jawabnya apa dan haknya apa,” ucap Sigit.

Menurut Sigit, semua harus diatur agar tidak tumpang tindih. “Dari sisi nasabah juga ditekankan untuk menjalankan kewajibannya,” ucar Sigit.

Namun demikian, sigit mengatakan, kedepan ini kita memang tidak dapat menghindari penggunaan transaksi nir tunai atau flash cash akan dominan.

“Apalagi transaksi yang sifatnya kecil seperti belanja kecil-kecilan, bayar parkir, bayar kereta api,” ucap Sigit. “Memang pada akhirnya orang tidak akan menggunakan uang tunai,” ucapnya.

Tetapi, kata Sigit, permasalahannya bukan pada persoalan nilai per  transaksi, tetapi pengalihannya.

“Jika penggunanya ada puluhan juta, nilai uangnya juga besar sehingga akan ada kemungkinan ada potensi meningkatnya permintaan pengguna,” kata Sigit. “Makanya dua hal ini harus diatur. Ekstensinya ke depan, disputenya, dan hukumnya ke depan,” ucapnya.

Sebelum ini, Bank Indonesia (BI) menyatakan, di awal tahun ini pengguna uang elektronik atau e-money meningkat cukup signifikan. BI mencatat, pengguna e-money hingga kuartal I 2011 mencapai 9,4 juta orang atau meningkat 1,5 juta orang dibandingkan akhir 2010 yang hanya sebanyak 7,9 juta orang.

“BI juga mencatat jumlah transaksi pada kuartal I 2011 mencapai 8,3 juta transaksi dengan nominal sebesar Rp176,56 miliar,” kata Budi Rochadi, Deputi Gubernur BI Bidang Sistem Pembayaran dan Peredaran Uang.

Meskipun baru hadir pada April 2007, kata Budi, dalam Data Perkembangan Transaksi Sistem Pembayaran Edisi Mei 2011, jumlah uang elektronik telah mencapai sekitar 9,4 juta kartu pada kuartal I tahun ini.

• VIVAnews

Pelanggan Telkomsel 100 Juta

Jumlah Pelanggan Telkomsel Tembus 100 Juta

Telkomsel mengklaim sebagai operator ke-7 terbesar di dunia

Telkomsel kemarin mengumumkan pencapaian mereka dalam industri selular Indonesia dengan jumlah pelanggan yang menembus ke-100 juta.

Telkomsel mengklaim, ini sekaligus menjadikan mereka sebagai operator selular ke-7 di dunia yang memiliki pelanggan sebanyak 100 juta orang. Dengan jumlah pelanggan tersebut, Telkomsel bersiap untuk berfokus pada layanan yang berpusat pada data, dengan motto ‘Beyond Telecommunication’.

Sebagai langkah transformasi, tahun ini Telkomsel akan menginvestasikan belanja modal senilai US$1,1 miliar (sekitar Rp10,9 triliun) yang 60 persen diantaranya dialokasikan untuk peningkatan layanan broadband.

Selain itu, Telkomsel juga berjanji untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan, skema kolaborasi dan kemitraan dengan para mitra kerja, sistem penagihan, sistem pencatatan data pelanggan, pengembangan layanan mobile broadband, serta layanan baru seperti mobile wallet, musik digital, konten, dan mobile advertising.

“Implementasi strategis ini diharapkan mampu mewujudkan komitmen Telkomsel untuk mengedepankan peningkatan pelayanan kepada pelanggan, terutama untuk menghadirkan kepuasan pengalaman pelanggan dalam memanfaatkan layanan mobile lifestyle Telkomsel,” ujar Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno, melalui siaran persnya kepada VIVAnews.com.

Kini, operasional Telkomsel diperkuat oleh lebih dari 38.000 base transceiver station (BTS), termasuk lebih dari 8.300 Node B (BTS 3G), dengan lebih dari 1 juta titik pelayanan pelanggan seperti GraPARI, GeraiHALO, KiosHALO, outlet dealer, ritel nasional, dan m-Kios, yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dengan 100 juta pelanggan, berarti Telkomsel menguasai sebagian besar pasar pelanggan selular tanah air yang awal tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari 200 juta pelanggan.

Bertepatan dengan pengumuman 100 juta pelanggan, Telkomsel juga mengumumkan program edukasi teknologi telekomunikasi melalui pembangunan Museum Selular yang berada di alam Museum Telekomunikasi, Taman Mini Indonesia Indah.

Museum Selular ini antara lain menghadirkan peta jalan (roadmap) telekomunikasi selular di Indonesia yang dapat menjadi media pembelajaran bagi generasi mendatang. VIVAnews